Senin, 19 Desember 2016

FTP Server





FTP Server Manajemen Jaringan dan Server Dosen: : I Putu Agus Eka Pratama, ST.,MT.


















Disusun Oleh:

I Gusti Ngurah Dwiva Hardijaya                   (1504505079)
 I Putu Hendra Geovaldo                                 (1504505110)










JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK  
UNIVERSITAS UDAYANA






1.1.     Latar Belakang

Sebuah kelompok kerja pastinya dituntut agar dapat bekerja sama dengan baik dalam menyelesaikan pekerjaan. Namun pada kenyataannya sebuah kelompok kerja belum tentu dapat bekerja bersama-sama di satu ruangan yang sama. Ketika slah satu anggota membutuhkan berkas dari anggota lain maka dia harus mengambil berkasnya tersebut sendiri atau meminta lewat telepon pemilik berkas membawakan berkas yang diperlukan ke padanya. Hal ini tidak effisien terhadap
waktu.

Jika mereka bisa mengirimkan berkas ke teman kerja tanpa harus meninggalkan pekerjaan untuk pergi membawakan file ke teman kerja lainnya. Maka itu akan meningkatkan produktifitas dari setiap pekerja dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan perusahaan.
Solusi yang bisa diterapkan pada masalah tersebut yaitu dengan memanfaatkan jaringan komputer. File-file yang dibutuhkan teman kerja dapat ditransfer melalui jaringan. Protokol jaringan yang melayani tranfer file dikenal dengan File Transfer Protocol (FTP). Dengan membuat sebuah server FTP maka para pekerja dapat berbagi file dengan mudah dan cepat.


1.2.     Rumusan Masalah

Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  maka  dapat  dirumuskan  beberapa masalah sebagai berikut.
1.2.1.  Alat/perangkat  keras  apa  saja  yang  dibutuhkan  untuk  membuat  dan menjalankan FTP server?
1.2.2.  Perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan

FTP server?

1.2.3.  Bagaimana proses konfigurasi dari FTP server?

1.2.4.  Bagaimana cara melakukan pengujian terhadap FTP Server?





1.3.     Tujuan

Tujuan penulisan laporan ini yaitu sebagai berikut.

1.3.1.  Mengetahui alat/perangkat keras apa saja yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan FTP server.
1.3.2.  Mengetahui perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan FTP server.
1.3.3.  Mengetahui bagaimana proses konfigurasi dari FTP server.

1.3.4.  Mengetahui bagaimana cara melakukan pengujian terhadap FTP Server.



1.4.     Manfaat

Manfaat penulisan laporan ini yaitu sebagai berikut.

1.4.1.  Pembaca dapat mengetahui alat/perangkat keras apa saja yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan FTP server.
1.4.2.  Pembaca dapat mengetahui perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan FTP server.
1.4.3.  Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses konfigurasi dari FTP server.

1.4.4.  Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pengujian terhadap

FTP Server.





2.1.     Instalasi Perangkat Lunak

Berikut akan dijelaskan mengenai proses instalasi dari perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan FTP server.
2.1.1.   Instalasi OS Linux

Linux merupakan salah satu dari Sistem Operasi Sumber Terbuka. Ada banyak jenis Linux yang didistribusikan oleh banyak distro Linux di Internet. Salah satunya yang populer adalah Ubuntu. Dan Ubuntu sendiri masih memiliki banyak varian yang dikenal dengan Ubuntu Flavor diantaranya yaitu Ubuntu GNOME, Kubuntu, Lubuntu, dll. Pada laporan ini akan menjelaskan tentang instalasi dari Ubuntu GNOME. Ubuntu GNOME merupakan Ubuntu dengan GNOME Desktop sebagai  desktop defaultnya. Ubuntu GNOME dapat diunduh secara gratis melalui situs ubuntugnome.org. Berikut akan dijelaskan langkah langkah untuk menginstall Ubuntu GNOME. Atau lebih tepatnya langkah-langkah dual boot Ubuntu GNOME dengan. Windows 8.
1)        Menyediakan Partisi Untuk Ubuntu GNOME

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan partisi untuk menginstal Ubuntu GNOME.





Pada tutorial ini  partisi dibuat dengan menggunakan aplikasi Minitool Partition Wizard Free yang dapat diunduh secara gratis melalui situs partitionwizard.com.



Buka Minitool Partition Wizard Free dengan double klik icon pada desktop atau melalui start menu. Klik kanan pada partisi  yang ingin  diresize misalnya pada contoh diatas partisi yang akan diresize adalah Data D” lalu pilih Move/Resize.”







Klik dan geser bar untuk meresize partisi atau ketikkan ukuran yang diinginkan pada kotak Unallocated Space After” lalu klik OK, pada contoh space yang dialokasikan sebesar 50 GB (50000 MB). Pastikan nilai pada bagian Unallocated Space Before” tetep kosong(0), agar tidak ada bagian partisi yang terpisah, lalu klik OK. Free Space tadi akan tetap dibiarkan sebagai Unallocated. Proses pembuatan partisi seperti mengatur tipe file system dan sejenisnya akan dilakukan secara otomatis oleh installer Ubuntu.



Pada sebuah hardisk hanya diperbolehkan terdapat 4 primary partition, Karena kita akan membuat sebuah partisi untuk sistem operasi(sistem operasi harus berada pada primary partition) maka kita perlu mengubah salah satu partisi menjadi logical.  Klik kanan pada partisi Data D atau partisi  primary yang lain dimana tidak terdapat file system. Kemudian pilih Set Partition as Logical. Pada contoh diatas hanya partisi Data D” yang dapat dirubah menjadi logical.






Selanjutnya Klik Apply di pojok kiri atas lalu pilih Yes, tunggu proses

hingga selesai. Setelah Proses selesai sebaiknya restart komputer anda.



2)        Membuat Live USB

Live USB merupakan media installer Ubuntu. Untuk membuat live USB anda  perlu  mengunakan  aplikasi  Rufus  yang  bisa  diunduh  secara  gratis  di situs rufus.akeo.ie.

Sebelum memulai prose pastikan komputer anda terhubung dengan internet. Karena pada proses pembuatan live USB, rufus mungkin harus mendownload file





tambahan untuk dapat memproses iso linux. Buka aplikasi rufus, lalu pilih flaskdisk yang akan dijadikan tempat installer Ubuntu.



Pilih Partition scheme and target system typesesuai dengan tipe laptop atau komputer anda. Pada contoh diatas tipe yang dipilih adalah tipe yang pertama. Kemudian klik icon disk untuk memilih file .iso yang ingin digunakan.



Cari fle .iso yang diinnginkan lalu klik Open.”






Kemudian klik Start, tunggu hingga proses selesai yang ditandai dengan tulisan DONE di pojok kiri bawah window rufus seperti pada gambar di atas. Kemudian tutup semua aplikasi dan restart computer dengan usb flaskdisk masi terhubung. Jika anda melakukan installasi pada laptop pastikan laptop anda telah terhubung dengan sumber daya/listrik/di-charge.


3)        Menginstall Ubuntu GNOME

Untuk dapat booting ke USB flashdisk anda harus mengatur boot order pada BIOS, atur USB sebagai media yang pertama. Cara mengatur boot order pada BIOS pada masing-masing laptop berbeda. Carilah di internet cara booting melalui USB flashdisk (merk dan seri laptop)”. Setelah berhasil booting dari flashdisk maka akan tampil menu seperti di bawah.






Pilih   Install   Ubuntu   GNOME”   lalu   tekan   Enter.   Lalu   tunggu hingga loading selesai.



Gambar diatas adalah tampilan setelah proses loading selesai, pilih bahasa

yang diinginkan kemudian klik Continue”.






Kemudian pilih i dont want to connect lalu klik Continue.




Kemudian Klik Continue.






Pilih Install Ubuntu GNOME alongside Windows *(XP/Vista/7/8/10), kemudian klik Install Now.



Ubuntu akan secara otomatis membuatkan dua partisi dengan tipe file system “ext4”, partisi pertama merupakan partisi dimana Ubuntu GNOME diinstall dan partisi kedua merupakan partisi swap (berfungsi sama seperti virtual RAM).






Kemudian atur zona waktu sesuai zona waktu anda.




Selanjutnya pilih tipe layout keyboard anda, kemudian klik “Continue.






Selanjutnya Set nama anda, nama komputer anda, username dan set password login anda. pastikan password yang anda masukan sudah benar. perhatikan juga bahwa tombol Caps Lock tidak menyala saat anda menuliskan password. kemudian klik Continue”.



Selanjutnya tunggu proses instalasi hingga selesai.






Setelah instalasi selesai maka akna muncul tampilan seperti di atas, klik

Restart Now.




Gambar di atas adalah grub boot loader. Melalui grub anda dapat memilih untuk booting ke Sistem Operasi yang anda inginkan. Klik Enter untuk booting ke Ubuntu.






Tampilan awal desktop setelah proses instalasi Ubuntu GNOME. Klik pada masing-masing video untuk medapatkan tips menggunakan GNOME desktop. Klik tombol close(x) di pojok kanan atas window. Selanjutnya Ubuntu GNOME telah siap untuk anda eksplorasi.


2.1.2.   Instalasi FTP Server (Proftpd)

Proftpd merupakan aplikasi server FTP yang   cukup mudah untuk diconfigurasi. Cara mengistal proftpd yaitu pertama pastikan komputer telah terhubung  ke  internet.  Kemudian  buka  terminal  lalu  ketikan  sudo apt-get install proftpd” lalu tekan enter. Maka akan tampil informasi instalasi seperti pada gambar berikut.

































Kemudian ketikan   y lalu tekan enter. Maka proses pengunduhan data akan dimulai. Selanjutnya akan ditampilkan form pilihan tipe instalasi seperti pada gambar berikut.



Pilih standalone lalu tekan enter. Instalasi proftpd telah selesai. Untuk

menguji   apakah   proftpd   bisa   dijalankan,   pada   terminal   ketikan   sudo





/etc/init.d/proftpd start lalu tekan enter. Jika muncul tulisan ok” maka

proftpd telah berhasil dijalankan.





























Sementara  itu  untuk  mematikan  proftpd,  pada  terminal  ketikan  sudo

/etc/init.d/proftpd stop lalu tekan enter. Jika muncul tulisan ok” maka

proftpd telah berhasil dihentikan.



2.1.3.   Instalasi FTP Client (FileZilla)

Filezilla merupakan aplikasi FTP client. Dengan Filezilla kia bisa login ke FTP server dan menggunkan fitur dari FTP server diantaranya: membuat file, menghapus file, membuat folder, mendownload file, mengupload file, dan mengubah permission dari file. Cara mengistal Filezila yaitu pertama pastikan komputer telah terhubung ke internet. Kemudian buka terminal lalu ketikan sudo apt-get install filezilla” lalu tekan enter. Tunggu proses hingga selesai. Setelah selesai ketikan filezilla lalu enter, untuk menjalankan Filezilla.





2.1.      Configurasi FTP Server

Untuk mengkonfigurasi FTP, buka terminal kemudian ketikan sudo gedit

/etc/proftpd/proftpd.conf lalu tekan enter.





























Kemudian ubah file konfigurasi tersebut menjadi seperti berikut. Lulu tekan Ctrl + S untuk menyimpan.

#
# /etc/proftpd/proftpd.conf -- This is a basic ProFTPD
configuration file.
# To really apply changes, reload proftpd after modifications, if
# it runs in daemon mode. It is not required in inetd/xinetd mode.
#
# Includes DSO modules
Include /etc/proftpd/modules.conf
# Set off to disable IPv6 support which is annoying on IPv4 only boxes.
UseIPv6                      on
# If set on you can experience a longer connection delay in many cases.
IdentLookups                 off ServerName                   "Debian" ServerType                   standalone DeferWelcome                 off MultilineRFC2228             on DefaultServer                on ShowSymlinks                 on





TimeoutNoTransfer            600
TimeoutStalled               600
TimeoutIdle                  1200
DisplayLogin                 welcome.msg
DisplayChdir                 .message true ListOptions                  "-l" DenyFilter             \*.*/
# Use this to jail all users in their homes
DefaultRoot            ~
# Users require a valid shell listed in /etc/shells to login.
# Use this directive to release that constrain.
RequireValidShell      off
# Port 21 is the standard FTP port.
Port                   21
# In some cases you have to specify passive ports range to by- pass
# firewall limitations. Ephemeral ports can be used for that, but
# feel free to use a more narrow range.
# PassivePorts                 49152 65534
# If your host was NATted, this option is useful in order to
# allow passive tranfers to work. You have to use your public
# address and opening the passive ports used on your firewall as
well.
# MasqueradeAddress          1.2.3.4
# This is useful for masquerading address with dynamic IPs:
# refresh any configured MasqueradeAddress directives every 8 hours
<IfModule mod_dynmasq.c>
# DynMasqRefresh 28800
</IfModule>
# To prevent DoS attacks, set the maximum number of child processes
# to 30. If you need to allow more than 30 concurrent
connections
# at once, simply increase this value. Note that this ONLY
works
# in standalone mode, in inetd mode you should use an inetd
server
# that allows you to limit maximum number of processes per service
# (such as xinetd)
MaxInstances                 30
# Set the user and group that the server normally runs at.
User                   proftpd
Group                  nogroup

# Umask 022 is a good standard umask to prevent new files and dirs
# (second parm) from being group and world writable. Umask                  022 022
# Normally, we want files to be overwriteable. AllowOverwrite               on
# Uncomment this if you are using NIS or LDAP via NSS to retrieve passwords:
# PersistentPasswd           off





# This is required to use both PAM-based authentication and local passwords
AuthOrder                    mod_auth_pam.c mod_auth_file.c
mod_auth_unix.c
AuthUserFile                 /etc/proftpd/ftpd.passwd
AuthGroupFile                /etc/proftpd/ftpd.group

# Be warned: use of this directive impacts CPU average load!
# Uncomment this if you like to see progress and transfer rate
with ftpwho
# in downloads. That is not needed for uploads rates.
#
# UseSendFile                off
TransferLog /var/log/proftpd/xferlog
SystemLog  /var/log/proftpd/proftpd.log
# Logging onto /var/log/lastlog is enabled but set to off by
default
#UseLastlog on
# In order to keep log file dates consistent after chroot, use
timezone info
# from /etc/localtime. If this is not set, and proftpd is
configured to

# chroot (e.g. DefaultRoot or <Anonymous>), it will use the non- daylight
# savings timezone regardless of whether DST is in effect.
#SetEnv TZ :/etc/localtime
<IfModule mod_quotatab.c>
QuotaEngine off
</IfModule>
<IfModule mod_ratio.c>
Ratios off
</IfModule>
# Delay engine reduces impact of the so-called Timing Attack
described in
# It is on by default.
<IfModule mod_delay.c>
DelayEngine on
</IfModule>
<IfModule mod_ctrls.c>
ControlsEngine       off
ControlsMaxClients   2
ControlsLog          /var/log/proftpd/controls.log
ControlsInterval     5
ControlsSocket       /var/run/proftpd/proftpd.sock
</IfModule>
<IfModule mod_ctrls_admin.c>
AdminControlsEngine off
</IfModule>
#
# Alternative authentication frameworks
#
#Include /etc/proftpd/ldap.conf
#Include /etc/proftpd/sql.conf
#





# This is used for FTPS connections
#
#Include /etc/proftpd/tls.conf
#
# Useful to keep VirtualHost/VirtualRoot directives separated
#
#Include /etc/proftpd/virtuals.conf
# A basic anonymous configuration, no upload directories.

# <Anonymous ~ftp>
#  User                     ftp
#  Group                    nogroup
#  # We want clients to be able to login with "anonymous" as
well as "ftp"
#  UserAlias                anonymous ftp
#  # Cosmetic changes, all files belongs to ftp user
#  DirFakeUser  on ftp
#  DirFakeGroup on ftp
#
#  RequireValidShell        off
#
#  # Limit the maximum number of anonymous logins
#  MaxClients               10
#
#  # We want 'welcome.msg' displayed at login, and '.message' displayed
#  # in each newly chdired directory.
#  DisplayLogin             welcome.msg
#  DisplayChdir       .message
#
#  # Limit WRITE everywhere in the anonymous chroot
#  <Directory *>
#    <Limit WRITE>
#      DenyAll
#    </Limit>
#  </Directory>
#
#  # Uncomment this if you're brave.
#  # <Directory incoming>
#  #  # Umask 022 is a good standard umask to prevent new files and dirs
#  #  # (second parm) from being group and world writable.
#  #  Umask                      022 022
#  #           <Limit READ WRITE>
#  #           DenyAll
#  #           </Limit>
#  #           <Limit STOR>
#  #           AllowAll
#  #           </Limit>
#  # </Directory>
#
# </Anonymous>
# Include other custom configuration files
Include /etc/proftpd/conf.d/








Berikut adalah baris yang dirubah/ditambahkan dari file configurasi default.

DefaultRoot            ~
Baris diatas berguna untuk mengurung setiap user di dalam home direktori
masing-masing. Jadi user tidak akan bisa melihat direktori user lain ataupun melihat direktori yang ada pada komputer server.

AuthOrder                    mod_auth_pam.c mod_auth_file.c mod_auth_unix.c
Baris diatas menunjukan urutan autentifikasi akun FTP, jika user dan password yang sesuai tidak ditemukan pada system linux maka selanjutnya akan di cek pada file telah ditentukan(file yang menyimpan data virtual user).

AuthUserFile                 /etc/proftpd/ftpd.passwd
Baris diatas menunjukan lokasi direktori dari file autentifikasi username (file
dengan daftar username)

AuthGroupFile                /etc/proftpd/ftpd.group
Baris diatas menunjukan lokasi direktori dari file autentifikasi group (file dengan
daftar group)





Selanjutnya buka terminal lalu ketikan sudo gedit /etc/shells lalu tekan enter.



































Kemudian tambahkan/bin/false di bagian akhir file. Lalu tekan Ctrl + S untuk menyimpan.






















Kemudian  gunakan  kode  adduser berikut  untuk  menambahkan  user dimana    made adalah    nama    user,    made123 adalah    password    dan
/home/FTP/user/made adaah   home/root   direktori   dari   user.   Pastikan

membuat direktori home dari masing-masing user setelah membuat akun user.

































Buatlah seebuah folder Public di root derektory FTP dan di root direktori masing-masing user. Ubah permission semua directori menjadi public dengan cara buka terminal ketikan sudo “chmod 777 nama_direktori
Buka terminal lalu ketikkan sudo gedit /etc/fstab lalu tambahkan

baris seperti pada baris yang diblock pada gambar berikut. Kemudian tenkan Ctrl+S

untuk menyimpan file.






























Kode diatas befungsi untuk menghubungkan direktori Public pada root FTP

ke direktori Public pada dari masing-masing user.



2.2.      Pengujian FTP Server

Mulai   jalankan   server   dengan   buka   terminal   lalu   ketikan   sudo

/etc/init.d/proftpd strat”.







Buka FileZilla pada server lalu ketikan localhost pada kotak host, masukan username dan password lalu konek. Jika berhasil login maka proftpd sudah bekerja.
























Hubungkan server dan client pada satu jaringan yang sama kemudian buka terminal pada server lalu ketikan if config. Kemudian catat IP server.





Selanjutnya lakukan uji coba melalui komputer client, buka FileZilla kemudian ketikan IP yang telah didapat sebelumnya pada kotok host, isikan username dan password lalu konek.

























Menguji FTP denganmembuat sebuah direktori baru.
























Derectori baru berhasil dibuat





























Kemudian menguji dengan membuat sebuah file baru.





File baru berhasil dibuat


























Menguji folder public dengan mencoba mendownload salh satu file.


























Buka File Manager lalu buka direktori Downloads jika file yang didownload dari FTP ada di dalam direktori maka fungsi download dari FTP bekerja dengan baik.






























Kemudian  menguji  denganmengupload  sebuah  file.  Jika  file  berhasil muncul di directori FTP server maka fungsi upload FTP bekerja dengan baik.

























Kemudian putuskan koneksi dan login dengan user lain






























Kemudian cek file yang sebelumnya di upload ke folder Public, jika file ada maka fungsi berbagi folder bekerja dengan baik.

























Selanjutnya matikan server FTP dengan cara buka termina pada server lalu

ketikan sudo /etc/init.d/ptoftpd stop”.










3.1.      Kesimpulan


BAB III PENUTUP



FTP Server merupakan server yang dikhususkan untuk melakukukan pekerjaan transfer file. Dengan membuat sebuah server FTP maka suatu kelompok kerja dapat dimudahkan dalam melakukan shering terhadap file-file yang mereka kerjakan. Pembatan FTP server dapat dilakukan dengan mudah dengan bantuan program FTP server seperti proftpd.












DAFTAR PUSTAKA



Eka Pratama, I Putu Agus. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

2014


Ubuntu Wiki. Ubuntu GNOME Installation https://wiki.ubuntu.com/UbuntuGNOME/Installation

proftpd.org. Proftpd Documentation. http://www.proftpd.org/docs/

proftpd.org. Proftpd Howtos http://proftpd.org/docs/howto/index.html

online.net. Install Configure Proftpd. https://documentation.online.net/en/dedicated-server/tutorials/service/install- configure-proftpd

proftpd.org. Prroftpd Virtual User. www.proftpd.org/docs/howto/VirtualUsers.html

proftpd.org. Prroftpd ftpasswd Tool http://www.proftpd.org/docs/contrib/ftpasswd.html


NOS dan Cloud Computing

  Nama : I Putu Hendra Geovaldo NIM : 1504505110 Network Operating System (TIJ034302) I Putu Agus Eka Pratama, ST. MT.   Definisi Cloud Comp...