FTP Server Manajemen Jaringan dan Server Dosen: : I Putu Agus Eka Pratama, ST.,MT.

Disusun Oleh:
I Gusti Ngurah Dwiva Hardijaya (1504505079)
I Putu Hendra Geovaldo (1504505110)
I Putu Hendra Geovaldo (1504505110)
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
UNIVERSITAS UDAYANA
1.1. Latar
Belakang
Sebuah kelompok kerja pastinya
dituntut agar
dapat bekerja
sama
dengan
baik dalam menyelesaikan pekerjaan. Namun pada kenyataannya sebuah kelompok kerja
belum tentu dapat bekerja bersama-sama di satu ruangan yang sama. Ketika slah
satu anggota membutuhkan berkas dari anggota lain maka dia harus mengambil berkasnya tersebut sendiri atau meminta lewat telepon pemilik berkas membawakan berkas yang diperlukan ke padanya. Hal ini tidak effisien terhadap
waktu.
Jika mereka bisa mengirimkan berkas ke teman kerja tanpa
harus
meninggalkan pekerjaan untuk pergi membawakan file ke
teman kerja lainnya. Maka
itu
akan meningkatkan produktifitas dari setiap pekerja dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan perusahaan.
Solusi yang bisa diterapkan pada
masalah tersebut yaitu dengan memanfaatkan jaringan komputer. File-file yang dibutuhkan teman kerja dapat
ditransfer melalui jaringan. Protokol jaringan yang
melayani tranfer file dikenal
dengan File
Transfer Protocol (FTP). Dengan membuat sebuah server FTP maka para pekerja dapat
berbagi
file dengan mudah dan cepat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang
di
atas maka dapat
dirumuskan
beberapa masalah
sebagai berikut.
1.2.1. Alat/perangkat keras
apa saja
yang dibutuhkan untuk membuat
dan menjalankan FTP server?
1.2.2. Perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk
membuat dan menjalankan
FTP server?
1.2.3. Bagaimana proses
konfigurasi dari FTP
server?
1.2.4. Bagaimana cara melakukan
pengujian terhadap FTP Server?
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini yaitu sebagai
berikut.
1.3.1. Mengetahui alat/perangkat keras apa saja yang dibutuhkan untuk membuat
dan menjalankan FTP
server.
1.3.2. Mengetahui perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk membuat dan
menjalankan FTP server.
1.3.3. Mengetahui bagaimana proses
konfigurasi dari
FTP server.
1.3.4. Mengetahui bagaimana cara melakukan
pengujian terhadap FTP Server.
1.4. Manfaat
Manfaat
penulisan
laporan ini yaitu sebagai
berikut.
1.4.1. Pembaca dapat mengetahui alat/perangkat keras apa saja yang dibutuhkan
untuk membuat dan menjalankan FTP
server.
1.4.2. Pembaca dapat mengetahui perangkat lunak
apa saja yang dibutuhkan untuk
membuat dan menjalankan
FTP server.
1.4.3. Pembaca dapat
mengetahui
bagaimana proses
konfigurasi dari FTP
server.
1.4.4. Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pengujian terhadap
FTP Server.
2.1. Instalasi
Perangkat
Lunak
Berikut akan dijelaskan mengenai proses instalasi dari perangkat lunak yang
dibutuhkan untuk membuat dan
menjalankan FTP server.
2.1.1.
Instalasi OS Linux
Linux merupakan salah satu dari Sistem Operasi Sumber Terbuka. Ada banyak jenis Linux yang didistribusikan oleh banyak distro Linux di Internet. Salah satunya yang
populer adalah Ubuntu. Dan Ubuntu sendiri masih memiliki banyak
varian yang dikenal dengan Ubuntu Flavor diantaranya yaitu Ubuntu GNOME,
Kubuntu, Lubuntu, dll. Pada laporan ini akan menjelaskan tentang
instalasi dari
Ubuntu GNOME. Ubuntu GNOME
merupakan Ubuntu dengan GNOME Desktop
sebagai
desktop defaultnya. Ubuntu GNOME dapat diunduh
secara gratis melalui
situs ubuntugnome.org. Berikut
akan dijelaskan langkah langkah untuk menginstall Ubuntu GNOME. Atau lebih
tepatnya langkah-langkah dual boot Ubuntu GNOME
dengan. Windows 8.
1)
Menyediakan Partisi Untuk Ubuntu
GNOME
Langkah pertama yang
harus dilakukan adalah menyediakan partisi untuk menginstal Ubuntu GNOME.

Pada tutorial ini partisi dibuat dengan menggunakan aplikasi “Minitool Partition
Wizard Free” yang dapat diunduh
secara gratis melalui situs
partitionwizard.com.

Buka “Minitool Partition Wizard Free” dengan double klik icon pada desktop atau melalui start menu. Klik kanan pada partisi yang ingin diresize misalnya pada contoh diatas partisi yang akan diresize
adalah “Data
D” lalu pilih
“Move/Resize.”

Klik dan geser
bar
untuk meresize partisi atau ketikkan ukuran yang diinginkan pada
kotak
“Unallocated Space After” lalu klik OK, pada contoh space yang dialokasikan sebesar 50 GB
(50000 MB). Pastikan nilai pada bagian
“Unallocated Space Before” tetep kosong(0),
agar
tidak ada
bagian
partisi yang
terpisah, lalu klik OK.
Free
Space tadi akan tetap dibiarkan sebagai Unallocated.
Proses pembuatan partisi seperti mengatur tipe
file
system dan sejenisnya akan dilakukan
secara otomatis
oleh installer
Ubuntu.

Pada sebuah hardisk hanya diperbolehkan terdapat 4 primary
partition, Karena kita akan membuat sebuah partisi untuk
sistem operasi(sistem
operasi harus berada pada primary partition) maka kita perlu mengubah salah satu partisi menjadi logical. Klik
kanan pada partisi “Data D” atau partisi
primary yang
lain dimana tidak terdapat file
system. Kemudian pilih “Set Partition as Logical”. Pada contoh diatas hanya partisi “Data D” yang dapat dirubah menjadi logical.

Selanjutnya Klik “Apply” di pojok kiri atas lalu pilih “Yes”, tunggu proses
hingga selesai. Setelah
Proses
selesai sebaiknya restart
komputer anda.
2) Membuat Live USB
Live USB merupakan media installer Ubuntu. Untuk membuat live
USB anda perlu mengunakan
aplikasi Rufus yang
bisa diunduh secara
gratis
di
situs rufus.akeo.ie.

Sebelum memulai
prose pastikan komputer anda terhubung dengan internet. Karena pada proses pembuatan live USB, rufus mungkin harus mendownload file
tambahan untuk dapat memproses iso linux. Buka aplikasi rufus, lalu pilih flaskdisk
yang akan dijadikan tempat installer Ubuntu.

Pilih “Partition scheme
and
target system type” sesuai dengan tipe laptop atau komputer anda. Pada contoh diatas tipe yang dipilih adalah tipe yang pertama. Kemudian
klik icon disk untuk memilih file .iso yang ingin
digunakan.

Cari fle .iso
yang diinnginkan lalu klik “Open.”

Kemudian klik “Start”, tunggu hingga proses selesai yang ditandai dengan
tulisan DONE di pojok kiri bawah window
rufus seperti pada gambar di atas.
Kemudian tutup semua aplikasi dan restart computer
dengan usb flaskdisk masi terhubung. Jika
anda melakukan installasi pada
laptop pastikan laptop anda
telah terhubung dengan sumber
daya/listrik/di-charge.
3) Menginstall
Ubuntu GNOME
Untuk dapat booting ke USB flashdisk
anda harus mengatur boot order pada BIOS, atur USB sebagai media yang pertama. Cara mengatur boot order pada BIOS pada masing-masing laptop berbeda. Carilah di internet “cara booting melalui USB flashdisk (merk dan seri laptop)”. Setelah berhasil booting dari flashdisk maka akan
tampil menu seperti di bawah.

Pilih “Install Ubuntu
GNOME” lalu
tekan Enter. Lalu tunggu
hingga loading selesai.

Gambar diatas adalah tampilan setelah proses loading selesai, pilih bahasa
yang diinginkan kemudian
klik “Continue”.

Kemudian
pilih i dont want to connect lalu klik
Continue.

Kemudian
Klik Continue.

Pilih “Install
Ubuntu GNOME alongside Windows *(XP/Vista/7/8/10)”,
kemudian klik “Install Now”.

Ubuntu akan secara otomatis membuatkan dua partisi dengan tipe
file system “ext4”, partisi pertama merupakan partisi dimana Ubuntu
GNOME diinstall dan partisi kedua merupakan partisi swap
(berfungsi
sama
seperti
virtual RAM).

Kemudian
atur zona waktu
sesuai zona waktu anda.

Selanjutnya pilih tipe
layout
keyboard
anda, kemudian klik “Continue”.

Selanjutnya Set nama anda, nama
komputer anda, username dan set
password login anda. pastikan
password yang anda masukan sudah benar. perhatikan juga bahwa tombol Caps Lock tidak menyala saat anda menuliskan
password. kemudian
klik
“Continue”.

Selanjutnya tunggu
proses instalasi hingga selesai.

Setelah instalasi selesai maka akna muncul
tampilan seperti di atas, klik
“Restart Now.”

Gambar di
atas adalah grub boot loader. Melalui grub anda dapat memilih untuk
booting ke Sistem Operasi yang anda inginkan. Klik Enter untuk booting ke Ubuntu.

Tampilan awal desktop setelah proses instalasi Ubuntu GNOME. Klik pada
masing-masing video untuk medapatkan tips menggunakan GNOME desktop. Klik tombol close(x)
di pojok kanan atas window.
Selanjutnya Ubuntu GNOME telah
siap untuk anda eksplorasi.
2.1.2. Instalasi
FTP
Server (Proftpd)
Proftpd merupakan aplikasi server FTP yang cukup mudah untuk diconfigurasi. Cara
mengistal proftpd yaitu pertama pastikan komputer
telah terhubung ke internet.
Kemudian buka terminal
lalu
ketikan “sudo apt-get
install proftpd” lalu tekan enter. Maka akan tampil informasi instalasi seperti pada gambar
berikut.
Kemudian ketikan
“y” lalu tekan enter. Maka proses pengunduhan data akan dimulai. Selanjutnya akan ditampilkan form
pilihan tipe instalasi seperti pada gambar berikut.

Pilih “standalone” lalu tekan enter. Instalasi proftpd telah selesai. Untuk
menguji apakah proftpd bisa
dijalankan, pada terminal ketikan “sudo
/etc/init.d/proftpd start” lalu tekan enter. Jika muncul tulisan “ok” maka
proftpd
telah berhasil dijalankan.
Sementara itu untuk mematikan
proftpd, pada terminal
ketikan “sudo
/etc/init.d/proftpd stop” lalu tekan enter. Jika muncul tulisan “ok” maka
proftpd telah
berhasil dihentikan.
2.1.3. Instalasi
FTP
Client (FileZilla)
Filezilla merupakan aplikasi FTP client. Dengan Filezilla kia bisa login ke FTP server
dan
menggunkan fitur dari FTP server
diantaranya: membuat file,
menghapus file, membuat folder, mendownload file, mengupload file,
dan mengubah permission
dari file. Cara
mengistal Filezila yaitu pertama pastikan komputer telah terhubung ke internet. Kemudian buka terminal lalu ketikan “sudo
apt-get install filezilla” lalu tekan enter. Tunggu proses hingga selesai.
Setelah selesai ketikan “filezilla” lalu enter, untuk
menjalankan Filezilla.
2.1. Configurasi
FTP
Server
Untuk mengkonfigurasi FTP, buka terminal kemudian ketikan “sudo gedit
/etc/proftpd/proftpd.conf” lalu tekan enter.
Kemudian ubah
file konfigurasi
tersebut
menjadi seperti berikut. Lulu
tekan Ctrl + S untuk menyimpan.
#
# /etc/proftpd/proftpd.conf -- This is a basic ProFTPD
configuration file.
# To really apply changes, reload
proftpd after modifications, if
# it runs in daemon mode. It is not required
in inetd/xinetd mode.
#
# Includes DSO modules
Include /etc/proftpd/modules.conf
# Set off to disable IPv6 support which is annoying
on IPv4 only boxes.
UseIPv6 on
# If set on you can experience a longer connection delay in many cases.
IdentLookups off ServerName "Debian"
ServerType standalone
DeferWelcome off
MultilineRFC2228 on
DefaultServer on
ShowSymlinks on
TimeoutNoTransfer 600
TimeoutStalled 600
TimeoutIdle 1200
DisplayLogin welcome.msg
DisplayChdir .message true ListOptions "-l"
DenyFilter \*.*/
# Use this to jail all users in their homes
DefaultRoot ~
# Users require a valid shell listed in /etc/shells to login.
# Use this directive to release that constrain.
RequireValidShell off
# Port 21 is the standard
FTP port.
Port 21
# In some cases you have to specify
passive ports range to by-
pass
# firewall
limitations. Ephemeral ports can be used for that,
but
# feel free to use a more narrow
range.
# PassivePorts
49152
65534
# If your host was NATted,
this option is useful in order to
# allow passive tranfers
to work. You have to use your public
# address
and opening the passive ports used on your firewall
as
well.
# MasqueradeAddress
1.2.3.4
# This is useful
for masquerading address with dynamic IPs:
# refresh
any configured MasqueradeAddress directives every 8 hours
<IfModule mod_dynmasq.c>
# DynMasqRefresh 28800
</IfModule>
# To prevent DoS attacks, set the maximum
number of child processes
# to 30. If you need to allow more than 30 concurrent
connections
# at once, simply
increase this value.
Note that this ONLY
works
# in standalone mode, in inetd mode you should use an inetd
server
# that allows you to limit maximum number
of processes per service
# (such as xinetd)
MaxInstances 30
# Set the user and group that the server normally
runs at.
User proftpd
Group nogroup
# Umask 022 is a good standard
umask to prevent
new files and dirs
# (second parm) from being group and world writable. Umask 022 022
# Normally, we want files to be overwriteable.
AllowOverwrite on
# Uncomment this if you are using NIS or LDAP via NSS to retrieve passwords:
# PersistentPasswd off
# This is required
to use both PAM-based
authentication and local passwords
AuthOrder mod_auth_pam.c
mod_auth_file.c
mod_auth_unix.c
AuthUserFile /etc/proftpd/ftpd.passwd
AuthGroupFile /etc/proftpd/ftpd.group
# Be warned: use of this directive impacts
CPU average load!
# Uncomment this if you like to see progress
and transfer rate
with ftpwho
# in downloads. That is not needed for uploads rates.
#
# UseSendFile off
TransferLog /var/log/proftpd/xferlog
SystemLog /var/log/proftpd/proftpd.log
# Logging
onto /var/log/lastlog is enabled but set to off by
default
#UseLastlog on
# In order to keep log file dates consistent after chroot, use
timezone info
# from /etc/localtime. If this is not set, and proftpd
is
configured to
# chroot (e.g. DefaultRoot or <Anonymous>), it will use the non-
daylight
# savings
timezone regardless of whether DST is in effect.
#SetEnv TZ :/etc/localtime
<IfModule mod_quotatab.c>
QuotaEngine off
</IfModule>
<IfModule mod_ratio.c>
Ratios off
</IfModule>
# Delay engine reduces
impact of the so-called
Timing Attack
described in
# It is on by default.
<IfModule mod_delay.c>
DelayEngine on
</IfModule>
<IfModule mod_ctrls.c>
ControlsEngine off
ControlsMaxClients 2
ControlsLog /var/log/proftpd/controls.log
ControlsInterval 5
ControlsSocket /var/run/proftpd/proftpd.sock
</IfModule>
<IfModule mod_ctrls_admin.c>
AdminControlsEngine off
</IfModule>
#
# Alternative authentication frameworks
#
#Include /etc/proftpd/ldap.conf
#Include /etc/proftpd/sql.conf
#
# This is used for FTPS connections
#
#Include /etc/proftpd/tls.conf
#
# Useful to keep VirtualHost/VirtualRoot directives separated
#
#Include /etc/proftpd/virtuals.conf
# A basic anonymous
configuration, no upload
directories.
# <Anonymous ~ftp>
# User ftp
# Group nogroup
# # We want clients
to be able to login with "anonymous" as
well as "ftp"
# UserAlias anonymous ftp
# # Cosmetic
changes, all files belongs to ftp user
# DirFakeUser on ftp
# DirFakeGroup on ftp
#
# RequireValidShell off
#
# # Limit the maximum
number of anonymous
logins
# MaxClients 10
#
# # We want 'welcome.msg' displayed at login,
and '.message' displayed
#
# in each newly chdired directory.
# DisplayLogin welcome.msg
# DisplayChdir .message
#
# # Limit WRITE everywhere in the anonymous chroot
# <Directory *>
# <Limit WRITE>
# DenyAll
# </Limit>
# </Directory>
#
# # Uncomment this if you're
brave.
# # <Directory incoming>
# # # Umask 022 is a good standard umask to prevent
new files and dirs
# # # (second parm) from being group and world writable.
# # Umask 022 022
# # <Limit READ WRITE>
# # DenyAll
# # </Limit>
# # <Limit STOR>
# # AllowAll
# # </Limit>
# # </Directory>
#
# </Anonymous>
# Include
other custom configuration files
Include /etc/proftpd/conf.d/
Berikut adalah
baris yang dirubah/ditambahkan
dari
file configurasi default.
DefaultRoot ~
Baris diatas
berguna untuk
mengurung setiap
user di dalam home direktori
masing-masing. Jadi user
tidak akan bisa melihat direktori
user lain ataupun melihat direktori yang ada pada komputer server.
AuthOrder
mod_auth_pam.c mod_auth_file.c mod_auth_unix.c
Baris diatas menunjukan urutan
autentifikasi akun FTP,
jika
user dan password
yang sesuai tidak
ditemukan pada system linux maka selanjutnya akan
di cek
pada file telah ditentukan(file yang menyimpan
data virtual user).
AuthUserFile /etc/proftpd/ftpd.passwd
Baris diatas
menunjukan lokasi direktori dari
file autentifikasi username
(file
dengan daftar
username)
AuthGroupFile /etc/proftpd/ftpd.group
Baris diatas
menunjukan lokasi direktori dari
file autentifikasi group (file dengan
daftar group)
Selanjutnya buka terminal lalu ketikan “sudo
gedit /etc/shells” lalu tekan enter.

Kemudian tambahkan “/bin/false” di bagian akhir file. Lalu
tekan Ctrl + S untuk menyimpan.
Kemudian gunakan
kode “adduser” berikut untuk
menambahkan
user dimana
made adalah nama
user, made123 adalah password dan
/home/FTP/user/made adaah home/root direktori dari user. Pastikan
membuat direktori
home dari masing-masing user setelah
membuat akun user.
Buatlah seebuah folder Public di root derektory FTP dan di root direktori
masing-masing user. Ubah
permission semua directori menjadi
public dengan
cara
buka terminal ketikan sudo “chmod
777 nama_direktori”
Buka terminal lalu ketikkan “sudo gedit /etc/fstab” lalu tambahkan
baris seperti pada baris yang diblock pada gambar berikut. Kemudian tenkan Ctrl+S
untuk menyimpan file.
Kode diatas befungsi untuk menghubungkan direktori Public pada root FTP
ke direktori Public pada dari masing-masing user.
2.2. Pengujian FTP Server
Mulai jalankan server dengan buka terminal lalu ketikan “sudo
/etc/init.d/proftpd strat”.
Buka FileZilla pada server lalu ketikan localhost pada kotak host, masukan
username dan password lalu konek. Jika berhasil login maka proftpd sudah bekerja.
Hubungkan server dan client pada satu jaringan yang sama kemudian buka
terminal pada server lalu ketikan
“if config”. Kemudian catat IP server.
Selanjutnya
lakukan uji coba melalui komputer client, buka FileZilla kemudian ketikan IP yang telah didapat sebelumnya
pada
kotok host, isikan
username dan password lalu konek.
Menguji FTP denganmembuat
sebuah direktori
baru.
Derectori baru
berhasil dibuat

Kemudian
menguji dengan
membuat sebuah file baru.
File baru
berhasil dibuat
Menguji folder public dengan mencoba mendownload
salh satu file.
Buka File Manager lalu buka direktori Downloads jika file yang didownload
dari FTP ada
di dalam direktori maka
fungsi download dari FTP bekerja dengan
baik.

Kemudian
menguji
denganmengupload sebuah file.
Jika file berhasil muncul di directori FTP server maka fungsi
upload
FTP bekerja dengan baik.
Kemudian
putuskan koneksi dan login dengan user lain

Kemudian cek file yang sebelumnya di upload ke folder Public, jika file ada
maka fungsi berbagi
folder
bekerja dengan
baik.
Selanjutnya matikan server FTP dengan cara buka termina pada server lalu
ketikan
“sudo /etc/init.d/ptoftpd stop”.

3.1. Kesimpulan
BAB III PENUTUP
FTP Server merupakan server yang
dikhususkan untuk melakukukan
pekerjaan
transfer file. Dengan membuat
sebuah server FTP
maka suatu kelompok
kerja dapat dimudahkan dalam melakukan shering terhadap file-file yang mereka
kerjakan. Pembatan FTP server
dapat dilakukan dengan mudah dengan bantuan program FTP server
seperti proftpd.
DAFTAR PUSTAKA
Eka Pratama, I Putu
Agus. Handbook
Jaringan Komputer. Informatika.
Bandung.
2014
Ubuntu Wiki.
Ubuntu GNOME Installation https://wiki.ubuntu.com/UbuntuGNOME/Installation
proftpd.org. Proftpd Documentation. http://www.proftpd.org/docs/
proftpd.org. Proftpd Howtos http://proftpd.org/docs/howto/index.html
online.net. Install Configure Proftpd.
https://documentation.online.net/en/dedicated-server/tutorials/service/install- configure-proftpd
proftpd.org. Prroftpd Virtual
User. www.proftpd.org/docs/howto/VirtualUsers.html
proftpd.org. Prroftpd ftpasswd
Tool http://www.proftpd.org/docs/contrib/ftpasswd.html
askubuntu.com.
How Do I Install Filezilla http://askubuntu.com/questions/297845/how-do-i-install-filezilla
