Nama : I Putu Hendra Geovaldo
NIM : 1504505110
Network Centric Principles (TIJ036308)
I Putu Agus Eka Pratama, ST. MT.
Network Centric Warfare adalah doktrin perang baru yang
digagas oleh Departemen Pertahanan AS (DoD). Inti dari network centric warfare
adalah penggunaan dan penyebaran informasi untuk memperoleh keunggulan di medan
perang.
Menurut doktrin Network Centric Warfare (NCW), keunggulan
tersebut diwujudkan melalui proses-proses sebagai berikut:
1. Pasukan yang terhubung dengan network untuk memudahkan
pertukaran informasi.
2.Pertukaran informasi ini akan meningkatkan kualitas informasi
(kelengkapan informasi, kemutakhiran informasi) dan meningkatkan kesadaran
situasional (situational awareness)
3. Kesadaran situasional tersebut memungkinkan kolaborasi dan
self-synchronization tiap tiap elemen pasukan terhadap misi
4. Hal ini akan meningkatkan efektivitas pencapaian misi.
Dalam implementasinya di lapangan, doktrin NCW terlihat dari
mulai digunakannya berbagai peralatan informasi dan komunikasi yang semakin
intens sejak perang teluk I dan II. Perangkat seperti GPS, Night Vision Google,
dan Kamera telah digunakan pada level individu dan saling terhubung melalui
jaringan komunikasi militer AS. Selain perangkat pengirim informasi, perangkat
penerima informasi seperti laptop dan PDA juga digunakan untuk menerima
informasi real time intelligence. Dengan demikian, pasukan di lapangan dapat
menerima informasi gambar perkembangan situasi secara real time dari UAV
ataupun satelit mata-mata dan mengambil keputusan dan tindakan dengan cepat.
Meskipun doktrin ini terbukti sangat membantu pelaksanaan
operasi militer di lapangan, ide NCW ini juga mendapat kritikan dari beberapa
pihak. Para pengamat khawatir penekanan yang terlalu besar pada aspek teknologi
akan menjadi senjata makan tuan.
“Our incipient NCW plans may suffer defeat by [adversaries]
using primitive but cagey techniques, inspired by an ideology we can neither
match nor understand; or by an enemy who can knock out our vulnerable Global Positioning System or use electromagnetic pulse weapons on a limited
scale, removing intelligence as we have construed it and have come to depend
upon. Fighting forces accustomed to relying upon downlinks for information and
commands would have little to fall back upon.” — Charles Perrow, Information Assurance, National Defense University, May
2003
Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa beberapa
negara telah mengembangkan kemampuan untuk menegasikan doktrin NCW ini.
Penemuan perangkat GPS jammer asal Rusia pada perang Irak merupakan salah
satunya. Begitu pula peledakan sebuah satelit cuaca China oleh rudal China
beberapa bulan lalu merupakan salah satu upaya yang dilakukan militer China
untuk menjadikan kemampuan penyebaran dan pertukaran informasi, yang merupakan
asset militer AS, menjadi sebuah liability.
B. PENGERTIAN SDN (Software Defined Networking)
Software Defined Network (SDN) adalah
istilah yang merujuk pada konsep/paradigma baru dalam mendisain, mengelola dan
mengimplementasikan jaringan, terutama untuk mendukung kebutuhan dan inovasi di
bidang ini yg semakin lama semakin kompleks. Konsep dasar SDN adalah dengan
melakukan pemisahan eksplisit antara control dan forwarding
plane, serta kemudian melakukan abstraksi sistem dan meng-isolasi
kompleksitas yg ada pada komponen atau sub-sistem dengan mendefinisikan
antar-muka (interface) yg standard.
Beberapa aspek penting dari SDN adalah :
- Adanya pemisahan secara
fisik/eksplisit antara forwarding/data-plane dan control-plane
- Antarmuka standard (vendor-agnosic)
untuk memprogram perangkat jaringan
- Control-plane yang terpusat (secara
logika) atau adanya sistem operasi jaringan yang mampu membentuk peta
logika (logical map) dari seluruh jaringan dan kemudian
memrepresentasikannya melalui (sejenis) API (Application Programming
Interface)
- Virtualisasi dimana beberapa
sistem operasi jaringan dapat mengkontrol bagian-bagian (slices atau substrates)
dari perangkat yang sama.
Berikut arsitektur SND

Arsitektur SDN dapat dilihat sebagai 3
lapis/bidang:
- infrastruktur (data-plane / infrastructure
layer): terdiri dari elemen jaringan yg dapat mengatur SDN
Datapath sesuai dengan instruksi yg diberikan melalui Control-Data-Plane
Interface (CDPI)
- kontrol (control plane / layer):
entitas kontrol (SDN Controller) mentranslasikan kebutuhan aplikasi
dengan infrastruktur dengan memberikan instruksi yg sesuai untuk SDN
Datapath serta memberikan informasi yg relevan dan dibutuhkan
oleh SDN Application
- aplikasi (application plane /
layer): berada pada lapis teratas, berkomunikasi dengan sistem
via NorthBound Interface (NBI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar