Nama : I Putu Hendra Geovaldo
NIM : 1504505110
Network Centric Principles (TIJ036308)
I Putu Agus Eka Pratama, ST. MT.
Software Defined Network (SDN) adalah istilah yang merujuk pada konsep/paradigma baru dalam mendisain, mengelola dan mengimplementasikan jaringan, terutama untuk mendukung kebutuhan dan inovasi di bidang ini yg semakin lama semakin kompleks. Konsep dasar SDN adalah dengan melakukan pemisahan eksplisit antara control dan forwarding plane, serta kemudian melakukan abstraksi sistem dan meng-isolasi kompleksitas yg ada pada komponen atau sub-sistem dengan mendefinisikan antar-muka (interface) yg standard.
Beberapa aspek penting dari SDN adalah :
- Adanya pemisahan secara fisik/eksplisit antara forwarding/data-plane dan control-plane
- Antarmuka standard (vendor-agnosic) untuk memprogram perangkat jaringan
- Control-plane yang terpusat (secara logika) atau adanya sistem operasi jaringan yang mampu membentuk peta logika (logical map) dari seluruh jaringan dan kemudian memrepresentasikannya melalui (sejenis) API (Application Programming Interface)
- Virtualisasi dimana beberapa sistem operasi jaringan dapat mengkontrol bagian-bagian (slices atau substrates) dari perangkat yang sama.
Manfaat SDNSeperti yang sudah dijelaskan, dengan adanya pemusatan controller, maka pemrograman jaringan dapat diotomatisasi dan dapat dirubah secara dinamis sesuai kebutuhan, disamping itu teknologi SDN juga dapat melakukan :
- Pengurangan terhadap CapEx dan OpEx
- Menyediakan fleksibelitas jaringan
- Menghilangkan ketergantungan akan vendor tertentu seta
- Memungkin bagi sebuah organisasi untuk meciptakan jenis aplikasi jaringan baru(inovasi).
Arsitektur SDN
Terdapat 2 macam arsitektur SDN, diantaranya : ForCES (Forwarding Control Element Separation) dan OpenFlow. Baik ForCES dan OpenFlow merupakan prinsip dasar SDN yang mengatur pemisahan antara control plane dan data plane, dan keduanya menstandarisasi pertukaran informasi diantara control dan data plane.
ForCES: Pada ForCES ada 2 entitas logic yang mengimplementasikan protokol ForCES untuk berkomunikasi, yaitu Forwarding Element (FE) dan Control Element (CE). FE bertanggung jawab dalam memberikan penanganan per paket menggunakan hardware utama. Sedangkan CE bertanggung jawab untuk mengeksekusi fungsi kontrol dan signaling serta memanfaatkan protokol ForCES untuk memerintahkan FE dalam meng-handle paket. Protokol ini bekerja berdasarkan model master-slave, dimana FE berperan sebagai slave (yang diperintahkan) dan CE sebagai master (yang memerintahkan). Blok terpenting dari suatu arsitektur ForCES adalah LFB (Logical Function Block) yaitu sebuah blok fungsional yang berada pada FE dan dikontrol oleh CE melalui protokol ForCES. LFB memungkinkan CE untuk mengontrol konfigurasi yang dibangun oleh FE dan bagaimana FE memproses paket-paket.
OpenFlow: Seperti ForCES, OpenFlow juga menstandarisasi pertukaran informasi antara control dan data plane. Di dalam arsitektur OpenFlow, Forwarding device atau yang lebih sering disebut OpenFlow Switch terdiri dari satu atau lebih flow table dan sebuah layer abstrak yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sebuah controller melalui protokol OpenFlow. Flow table berisi flow entries, dimana masing-masing flow entries ini menentukan bagaimana paket-paket diubah menjadi suatu aliran (flow) yang akan diproses dan kemudian diteruskan. Flow entries terdiri dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar